Kamis, 11 Juni 2015

私の兄弟?



You're like my brother's.
I love you like a brother and I reckon you're feels the same way about me.
It's always been like that
...
and I thought you knew.


Ah ya, you knew. But in fact you just knew without knowing what you need to knew. This may be my fault, my selfishness want you to be my brother, a siblings. Haaa~ but hope was hope. May indeed from the beginning, I shouldn't take a decision like this. We already have own way to pass.
I let you go of all the pain you may feel heavy on my selfishness with sincerity.
Sincerely..

I'm not disappointed in what it is. Oh~ it's nonsense that I wasn't disappointed. Of course, I'm. But... well yah.. that's it. I don't want to fall into that disappointment. Do I've the right to it? From the beginning, no. I just noticed.

If I'm sincere learn of small disappointments, I'll not be forced to feel the pain of a great disappointment.
Thanks to you... brothers (?).






Minggu, 11 Mei 2014

Let go

 
Ketika wanita menangis, itu bukan berarti dia sedang mengeluarkan senjata terampuhnya, melainkan justru berarti dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya.
 
Ketika wanita menangis, itu bukan berarti dia tidak berusaha menahannya, melainkan karena pertahanannya sudah tak mampu lagi membendung air matanya.
 
Ketika wanita menangis, itu bukan karena dia ingin terlihat lemah, melainkan karena dia sudah tidak sanggup berpura-pura kuat.

Namamu

nama itu menyeruak dalam benaknya,
menghadirkan lintasan memori tentang tawa, bahagia, luka
hingga akhirnya segala sesuatunya hilang begitu saja


Kamu!

 Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta.
Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja.
Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar.
Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan atau hujan

(Rectoverso - Dee)


Sebenarnya.. Sebenar.. Se...

Sebenarnya, apakah itu perasaan? Keinginan? Rasa memiliki? Rasa sakit, gelisah, sesak, tidak bisa tidur, kerinduan, kebencian? Bukankah dengan berlalunya waktu, semuanya seperti gelas kosong yang berdebu, begitu-begitu saja, tidak istimewa. Malah lucu serta gemas saat dikenang.

Sebenarnya, apakah pengorbanan memiliki harga dan batasan? Atau priceless, tidak terbeli dengan uang, karena kita lakukan hanya untuk sesuatu yang amat spesial di waktu yang juga spesial? Atau boleh jadi gratis, karena kita lakukan saja. dan selalu menyenangkan untuk dilakukan berkali-kali.

Sebenarnya, apakah itu arti 'kesempatan'? Apakah itu makna 'keputusan'? Bagaimana mungkin kita teradang menyesal karena sebuah 'keputusan' atau sepucuk 'kesempatan'?

Sebenarnya, siapakah yang selalu pantas kira sayangi?